Wednesday 27 November 2013

METODOLOGI STUDI ISLAM Berbagai Pendekatan dalam agama Islam

METODOLOGI STUDI ISLAM
BERBAGAI PENDEKATAN DI DALAM MEMAHAMI AGAMA

Di Susun Oleh :
Nurul Hakin Sulasikin
Yusnaini Yusuf
Nur Kholifah

Dosen : Bpk. Muhammad Rusdi. S.S , M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SORONG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ataskehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Antropologi
Sosiologi
Teologi
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini telah muncul suatu kajian agama yang menggunakan antropologi dan sosiologi sebagai basis pendekatannya. Berbagai pendekatan dalam memahami agama yang selama ini digunakan dipandang harus dilengkapi dengan pendekatan antropologi dan sosiologi tersebut. Berbagai pendekatan dalam memahami agama yang ada selama ini antara lain pendekatan teologis, normatif, filosofis dan historis

Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan  bermanfaat bagi kita semua.












BAB II
PEMBAHASAN
Teologi Normatif
Pendekatan teologi normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang palin benar dibandingkan dengan yang lainnya. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi, sebagaimana kita ketahui, tidak bisa pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas terhadap kelompok sendiri, komitmen dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan bahasa yang bersifat subjektif, yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat adalah merupakan ciri yang melekat pada pemikiran teologis.
Berkenaan dengan pendekatan teologi tersebut, Amin Abdullah mengatakan bahwa pendekatan teologi semata-mata tidak dapat memecahkan masalah esensial pluralitas agama saat sekarang ini.
Salah satu ciri dari teologi masakini adalah sifat kritisnya. Sikap kritis ini ditujukan pertama-tama pada agamanya sendiri (agama sebagai institusi sosial dan kemudian juga kepada situasi yang dihadapinya). Teologi sebagai kritik agama berarti antara lain mengungkapkan berbagai kecenderungan dalam institusi agama yang menghambat panggilannya menyelamatkan manusia dan kemanusiaan.
Teologi kritis bersikap kritis pula terhadap lingkungannya. Hal ini hanya dapat terjadi kalau agama terbuka juga terhadap ilmu-ilmu sosial dan memanfaatkan ilmu tersebut bagi pengembangan teologinya. Penggunaan ilmu-ilmu sosial daalam teologi merupakan fenomena baru dalam teologi. Lewat ilmu-ilmu sosial itu dapat diperoleh gambaran mengenai situasi yang ada .
Pendekatan teologis ini selanjutnya erat kaitanya dengan pendekatan normatif, yaitu sesuatu pendekatan yang memandang agama dari segi  ajarannya yang pokok asli dari Tuhan yang di dalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia. Dalam teologis ini agama dapat dilihat sebagai suatu kebenaran mutlak dari Tuhan, tidak ada kekurangan sedikit pun dan tampak bersikap ideal. Dalam kaitan ini agama tampil sangat prima dengan seperangkat ciri yang khas. Untuk agama Islam misalnya, secara normatif pasti benar, menjunjung nilai-nilai luhur. Untuk bidang sosial, agama tampil menawarkan nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, kesetiakawanan, tolong menolong tenggang rasa, persamaan derajat dan sebagainya
Antropologi
Melalui pendekatan antropologi sosok agama yang berada pada dataran empirik akan dapat dilihat serat-seratnya dan latar belakang mengapa ajaran agama tersebut muncul dan dirumuskan. Antropologi berupaya melihat hubungan antara agama dan ekonomi melahirkan beberapa teori yang cukup menggugah minat para peneliti agama. Dalam berbagai penelitian antropologi agama dapat ditemukan adanya hubungan yang positif antara kepercayaan agama dengan kondisi ekonomi dan politik.
Menurut kesimpulan penelitian antropologi, golongan masyarakat kurang mampu dan golongan miskin lain pada umumnya lebih tertarik kepada gerakan keagamaan yang bersifat mesianis, yang menjanjikan perubahan tatanan sosial kemasyarakatan. Sedangkan golongan kaya lebih cenderung untuk mempertahankan tatanan masyarakat yang sudah mapan secara ekonomi lantaran tatanan tersebut menguntungkan pihaknya.
Penelitian di bidang antropologi agama antara lain dilakukan oleh seorang antropolog bernama Clifford Geertz pada tahun 1950-an. Hasil penelitiannya itu telah dituliskan dalam buku berjudul The Religion of Java. Arti penting dari karya Greetz, sebagaimana di kemukakan Parsudi Suparlan.
Masyarakat Jawa di Mojokuto dilihat oleh Geertz sebagai suatu sistem sosial, dengan kebudayaan Jawanya yang akulturatif dan agama yang sinkretik, yang terdiri atas subkebudayaan Jawa masing-masing merupakan struktur-struktur sosial yang berlainan. Struktur-struktur sosisal yang dimaksud adalah Abangan (yang intinya berpusat di pedesaan), Santri, (yang intinya berpusat di tempat perdagangan atau pasar ), dan Priyayi (yang intinya berpusat di kantor pemerintahan, di kota). Adanya tiga struktur sosial yang berlainan ini menunjukkan bahwa di balik kesan yang didapat dari pernyataan bahwa penduduk Mojokuto itu sembilan puluh persen beragama islam, sesungguhnya terdapat variasi dalam sistem kepercayaan, nilai dan upacara yang berkaitan dengan masing-masing struktur sosial tersebut.


Lebih konkretnya obyek studi antropologis terhadap agama ini adalah model-model keagamaan itu dari sekelompok manusia yang tertentu tempatnya. Yang dimaksud dengan model keagamaan itu misalnya mite, upacara, totem, magik dan lain-lain. Dan tentu saja karena manusia-manusia sederhana itu biasanya selruh kehidupanya berkaitan dengan agama, maka obyek studi antropologi terhadap agama itu meliputi bidang yang amat luas dan bermacam-macam.

















Sosiologi
Penelitian sosiologi agama pada dasarnya adalah penelitian tentang agama yang mempergunakan pendekatan ilmu sosial (sosiologi). Dalam kaitan ini, berbagai persoalan yang terdapat dalam ilmu sosial dilihat secara seksama dalam hubungannya dengan agama. Dalam penelitian ini dapat dilihat agama yang terdapat pada masyarakat industri modern, agama pada lapisan masyarakat yang berbeda-beda, agama yang di kembangkan pada kalangan penguasa, politikus, dan lain sebagainya.
Sosiologi agama bukan mengkaji benar atau salahnya suatu ajaran agama tetapi yang dikaji adalah bagaimana agama tersebut dihayati dan diamalkan oleh pemeluknya.
Tentu saja seharusnya sikap Sosiologi Agama atau peneliti yang mempergunakan pendekatan sosiologis terhadap agama, akan diteruskan dengan menganalisis dengan mempersoalkan fungsi serta perkembangan sekte-sekte demikian itu. Memang diantara kegiatan pendekatan sosiologis adalah mempersoalkan fungsi dan perkembangan integrasi-integrasi sosial atau gerakan-gerakan sosial keagamaan demikian itu dengan mengandaikan atau dengan menamakanya sebagai lembaga
Marilah dilihat karakteristik yang lain dari studi sosiologis terhadap agama ini selain obyek penelitiannya yang berwujud elemen kehidupan kelompok dan sebagainya. Akan di contohkan juga wujud apa yang dimaksud dengan elemen itu. Kelompok disitu adalah kelompok masyarakat agama. Memang mudahnya yang dinamakan Sosiologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar perseorangan atau kelompok yang lain, serta lembaga yang timbul karenanya atau di dalamnya. Mungkin juga dipersoalkan sebab serta ciri aneka macam pengelompoka dalam kehidupan manusia itu.




BAB III
PENUTUP
Demikian makalah tentang berbagai pendekatan didalam memahami agama yang saya buat, semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kesimpulan
Jadi pendekatan teologi semata-mata tidak dapat memecahkan masalah esensial pluralitas agama saat sekarang ini. Penelitian antropologi agama dapat ditemukan adanya hubungan yang positif antara kepercayaan agama dengan kondisi ekonomi dan politik. Pendekatan sosiologi mengkaji bagaimana agama tersebut dihayati dan diamalkan oleh pemeluknya














DAFTAR PUSTAKA

Nata Abuddin.1997. Metodologi Studi Islam. Jakarta:
Romdon.1996. Metodologi Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada









Monday 17 June 2013

Download Mp3 Band Garut Aesthete



Promosi Lagu Download   
Aesthete 



Aesthete Mp3
>>>Download<<<


Ket :
Band Asal Garut
Tanggal Rekaman 24 Jan 2013