KEBIJAKAN PEMERINTAH MENAIKAN BBM
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Mengapa ini perlu didiskusikan?
Jawab:
Ini lagi musim.
Ilmu ekonomi islam ini menjadi solusi, solusi problematika ekonomi sosial (bangsa indonesia).
“Rohmatan Lil Alamin” itu tidak boleh menyengsarakan dan menzholimi.
Untuk mengantar kepada kesejahteraan.
Maka harus adil dan transparan.
Tahapan untuk mengkajinya:
Mendalami tentang BBM
Memberi pandangan ekonomi islam terhadap BBM.
Mengapa BBM dinaikan? Dan pertimbangan ekonominya seperti apa?
Jawab:
Faktor utamanya adalah mengalihkan subsidi.
Bantuan subsisdi kurang efektif, karena yang menikmati menengah keatas dan penghematan APBN
Peluang kecurangan besar terhadap subsidi BBM (harga, kesenjangan industri) yang tidak sesuai syariah.
Subsidi seharusnya untuk produktifitas (wirausaha, mengelola usaha) dengan menaikkan pendapatan masyarakat.
Reorientasi Subsidi, ada keinginan pemerintah untuk dari yang konsumtif ke produktif atau dari jangka pendek ke jangka panjang (yang harus sesuai dengan syariah).
SDA harus mendorong peningkatan produksi.
Al Fi’lu (bekerja akan tetapi tidak ada hasil), Al Amal (mendorong kepada peningkatan produksi).
Titik lemahnya kebijakan tersebut:
Mengapa instrumen energi yang harus menjadi sasaran?
Padahal energi (BBM) adalah rohnya (nyawa) kehidupan, kenapa dinaikan?
Kenapa bukan yang lain?
Jawab:
Banyak yang dikonsumsi, konsumsi BBM subsidi semakin meningkat sehingga beban negara semakin bertambah.
BBM subsidi terkait dengan bisnis (bisnis yang tidak syariah) dan banyak penyalahgunaan subsidi BBM, dengan demikian dapat mengurangi penyalah gunaan.
Regulasi kenaikan BBM sudah menjadi tradisi pemerintah Indonesia.
Kita lemah dalam hal manajemen energi, tidak ditata atau diurus dengan baik.
BBM masuk kepada kelompok hadiah yaitu kebutuhan dasar untuk semua yang sangat strategis (menurut pandangan ekonomi islam).
Dalam pandangan ekonomi islam ada tiga hal yang strategis:
Air
Api (sumber energi)
Gas
Ketiga hal yang tidak boleh diacak-acak dan tidak boleh diperjual belikan (bisnis), karena semua orang membutuhkannya.
No comments:
Post a Comment